Life, Love, Learn..

Cerita pagi ini mengalun bersama suara gemericik hujan antara aq dengan seorang wanita.. Sebuah perbincangan sederhana di awalnya. Ia menanyakan kabar ayahku, menanyakan kabar tentang pekerjaanku dan keputusanku mengenai pekerjaanku. 


Kalimat sederhananya : "masih betah di Global? Ga jadi resign??"
Saya : "Hmmm.. Masih mba, kepikir sih buat terima tawaran dari luar, cuma.. hahahaha.. (saya tertawa kecil) agak berat yah ninggalin anak-anak.. (suatu statement yang saya yakin ga semua orang bisa ngerti).
"Ntarlah, kalo semua udah settle, Tanggung, masih ada beberapa mimpi yang masih pengen dikejar"
"Ooo gitu.."
"Iya, toh selama ini anak-anak selalu bisa menghibur kepenatan saya.."


Pembicaraan mulai mengalir deras ketika wanita ini mengajak saya makan bersama dengan sebuah nasi bungkus miliknya. Rasanya selalu menyenangkan  ketika memiliki waktu untuk makan bersama dengan orang lain, ada bagian kecil perasaan yang bisa dibagi.  Menyenangkan ketika bisa mendengarkan, belajar mengerti dari kehidupan orang lain. Karena saya tahu, ini yang membuat saya semakin kaya.. :)


Dia bercerita tentang kehidupan pribadinya, sebuah kehidupan yang saya fikir terlalu Privacy untuk diceritakan kepada saya. Sebuah kehidupan yang saya sendiri belum tentu bisa pahami dengan nalar saya yang terbatas ini.

Bagi Saya :
"Tidak semua orang lahir dari keluarga yang bahagia, tidak semuanya besar dalam keluarga yang utuh. Jika kamu memilikinya.. Berbahagialah! Namun jika tidak, bukan berarti kamu tidak memiliki hak untuk berbahagia.. :) "

Kalimat itu yang selalu mendewasakan saya. Sebuah kalimat yang selalu menegarkan hidup saya. :)
Saya berfikir, semua orang punya kebutuhan akan cinta, punya kebutuhan akan penerimaan.. Sebuah konsep sederhana yang saya pahami tentang hidup. Cinta, mencintai dan dicintai.. tidak pernah semudah kedengarannya. Selalu ada pengurai mengapa seseorang bisa mencintai atau bahkan merasa dicintai.. Cinta itu terlalu kompleks bahkan dengan kalimatnya yang universal sekalipun. (Heuuu.. mulai sotoy..)


Singkatnya, Dia jatuh cinta pada pria lain selain yang dimilikinya saat ini, seorang pria beristri dan beranak 4. Dia berurai bahwa dia tetap mencintai suaminya saat ini (tidak ada perasaan yang berubah katanya mah..) tapi dia tetap tidak bisa menahan rasa cintanya pada pria lain ini.. begitu juga si pria lain ini.. (tuh kan mulai komplekss..) 


Saya mulai tiup-tiup poni ketika si mba ini bertanya apa yang harus dia lakukan...
"Gw harus gimana lagi ichaa??"
"Berdoa ajalah mba.. kali aja Tuhan mau bukain jalan keluarnya"
"Udah.. Tapi semakin gw berdoa, gw semakin sayang sama orang itu.."
(saya mulai speechless, Wuihhh.. bingung mau jawab apa!)




Pembicaraan makin seru dan saya semakin bingung sebenernya.. Pikiran terus saja random.. Ga berenti mikir, makin ga berenti makin ga bisa jawab.. Telfon genggamnya pun berdering; sebuah pesan yang diterimanya kalau ternyata seorang teman/bawahannya membutuhkan bantuannya.


"Ada apa mba?"
"Mamanya yang dagang minuman dibawah harus masuk ICU"
"Ooo.. Butuh bantuan?"
"Anterin ke ATM Cha, dia butuh uang.."
"Ok.. sekalian aq pulang deh.." jawab saya.


Pembicaraan kami pun terhenti, namun dari hal ini saya belajar..


"Mencintai itu bukan tanpa konsekwensi.."







Categories:

Leave a Reply