Rasanya membahagiakan ketika bertemu dengan orang-orang yang apa adanya. Memilih menjadi apa adanya dan menerima orang lain dengan apa adanya pula. Menerima kita dengan tangan kasihnya dan membiarkan kita merasakan hangat di dalam naungannya. Beriringan bersama menuju maunya hidup. Orang-orang yang memiliki ruang terbuka untuk kita memilih hidup yang kita inginkan Orang-orang
Sudah kukemasi setiap memori yang ada Hanya sekedar ku kemas. Ku bungkus rapi agar tetap terjaga disana. Tidak sedikit pun bermaksud membuang, hanya sekedar menyisihkannya dari penat masa lalu. Lalu sekarang semua hilang tanpa sebab. Sedihnya tidak kunjung selesai. Bodoh! Bagaimana bisa sesuatu yang berharga kau abaikan begitu saja.. Menyalahkan diri sendiri
"Ms, ga ada ms Mariskha, anak-anak seperti kehilangan soul-nya.." -Parents- Kali kesekian saya mendengar statement ini. Ini juga yang mengingatkan saya didetik terakhir pengambilan keputusan untuk menandatangani surat pengunduran diri saya saat itu. "Kamu yakin??" ungkapnya saat itu. "Apa yang ibu lihat dari saya sehingga ibu berkali-kali menanyakan ini?" "Saya
Perkenalkan: Lee Chan Hee Nama asli, entah percampuran darah mana, yang pasti ga bisa diem kaya belatung nangka.. Satu-satunya anak yang suka banget meluk saya dari belakang, yang menarik perhatian saya karena ulahnya yang ga karuan, anak aktif yang suka-suka sama dunianya dan orang-orang disekitarnya. Anak kelas 2 yang ga mau dibilang kaya anak TK (walau
Perahu Kertas Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu Kata-kata yang sedikit gila, tapi ini adanya Perahu kertas mengingatkanku betapa ajaibnya hidup ini Mencari-cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri Hidupkan lagi mimpi-mimpi cinta-cinta… cita-cita … cinta-cinta… yang lama ku pendam sendiri berdua ku bisa percaya Ku bahagia kau telah terlahir
Bertemu kamu malam ini Membahagiakanku. Cukup bagiku kamu menyapa "hi" Tidak banyak lagi yang bisa dibagi bersama. Jarak memang jauh membentangkan qt. Bagiku, cukup. Tidak ingin lebih. Itu saja..
Matahari itu masih terbit dari sana, dari tempat yang sama. Sinarnya masih saja terasa hangat. Hangat, hingga aku selalu ingin berlama-lama dengannya. Seperti saat itu.. Memandangnya adalah bentuk takjubku pada kuasaNya yang tak terhingga. Pada kebaikannya yang menghampar luas tak bertepi. Aku penikmatmu.. Akulah pengagummu.. Aku, masih ingin dsana.. bersamamu. Matahar

You don't choose your family. They are God's gift to you, as you are to them. ~Desmond Tutu