Life, Love, Learn..

Read More …

Rasanya membahagiakan ketika bertemu dengan orang-orang yang apa adanya.
Memilih menjadi apa adanya dan menerima orang lain dengan apa adanya pula.
Menerima kita dengan tangan kasihnya dan membiarkan kita merasakan hangat di dalam naungannya.
Beriringan bersama menuju maunya hidup.
Orang-orang yang memiliki ruang terbuka untuk kita memilih hidup yang kita inginkan
Orang-orang yang mau mengerti kita dengan segala keterbatasan dan ketidak-mampuan kita.
Orang-orang yang selalu memiliki ruang lapang didalam hatinya untuk mengampuni setiap kesalahan.
Orang-orang yang mendewasakan kita sebagai makhluk Tuhan yang istimewa.
Orang-orang yang memang Tuhan berikan untuk kita berbagi, melepaskan ketakutan-ketakutan hidup yang kita jalani.

Menyadari, hidup ini kadang terasa terlalu dingin untuk dilalui seorang diri.

Terimakasih karenanya,
Untuk siapapun kalian.

Kalian yang membuat saya berada di titik ini saat ini..
Kalian yang membantu saya memahami bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang tidak pernah terhenti..

Menyadari bahwa :


“Mencintai itu butuh keberanian. Berani memutuskan untuk terlibat dan terjatuh, lalu bangkit kembali”
Read More …


Sudah kukemasi setiap memori yang ada
Hanya sekedar ku kemas.
Ku bungkus rapi agar tetap terjaga disana.
Tidak sedikit pun bermaksud membuang, hanya sekedar menyisihkannya dari penat masa lalu.
Lalu sekarang semua hilang tanpa sebab.
Sedihnya tidak kunjung selesai.
Bodoh! Bagaimana bisa sesuatu yang berharga kau abaikan begitu saja..
Menyalahkan diri sendiri!
Read More …

"Ms, ga ada ms Mariskha, anak-anak seperti kehilangan soul-nya.."
-Parents-


Kali kesekian saya mendengar statement ini. Ini juga yang mengingatkan saya didetik terakhir pengambilan keputusan untuk menandatangani surat pengunduran diri saya saat itu.

"Kamu yakin??" ungkapnya saat itu.
"Apa yang ibu lihat dari saya sehingga ibu berkali-kali menanyakan ini?"
"Saya melihat keragu-raguan di mata kamu, Cha.." jawabnya.
"Saya takut. Iya saya takut.. Takut kalau ternyata saya tidak cukup mampu membuktikan diri. Itu saja."
"Kasih saya kesempatan, saya tidak bisa menjanjikan bahwa saya akan berhasil. Setidaknya, biarkan saya belajar dari kegagalan saya kalaupun ternyata saya gagal."
"Anak-anak bagaimana?" lanjutnya saat itu.
"Anak-anak akan baik-baik saja"
"Mereka akan kehilangan soul-nya Cha"

Tertegun dalam keheningan yang cukup panjang. Derai air mata pun tidak sanggup lagi tertahan. Kami menangis bersama seolah pilu itu tidak mampu lagi kami redam. Inilah rasa kehilangan paling dalam, setidaknya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Dia memeluk saya erat saat itu. 
"Saya hanya ingin memastikan kamu mendapatkan yang terbaik dimanapun kamu berada" ucapnya yang lagi-lagi meneduhkan hati saya saat itu.

****

Perempuan itu datang membawa mimpi dan membangunnya disana..
Menyebarkan bibit dan membiarkan rumput liar tumbuh.
Lalu kami menari bersama diatas mimpi yang sama.
Tidak peduli hujan membasahi tubuh kami. 
Kami tetap menari.
Tidak peduli keringat dari setiap perih yang diabaikan oleh mereka yang menusuk-nusuk jiwa kami. 
Kami selalu bersama.
Tidak peduli ketika sakit menghujam jiwa kami. 
Kami bangkit bersama.
Tidak peduli apapun..
Karena kami memang membangun mimpi dari puing-puing yang terabaikan banyak hati.
Tidak mengapa karena kami tahu kami saling memiliki.
Tidak peduli jika yang lain tidak juga tergerak melihat mimpi kami.
Kami tetap melangkah, menari dalam irama kami.

Mimpi itu belum sepenuhnya jadi.
Perempuan itu melangkah menjauh.. 
Perempuan itu meninggalkan mereka.
Memberi alasan-alasan yang belum mampu dipahami dengan utuh.

Mimpi itu mimpi setengah jadi.

Bodohnya, perempuan itu berfikir mimpi dapat diteruskan oleh yang lain.
Sementara bibit mulai bersemi dan rumput liar mulai tampak menghijaukan lahan gersang.
Semua siap menari di dalam riang diatas taman mimpi kami.

Mimpi itu terhenti.
Jiwanya pergi..

Jiwa-jiwa yang lain tak mampu bertahan  
Tidak mampu menemukan jalan menuju arah yang sama.
Sebagian memilih pergi..
Sebagian lainnya tetap bersama.
Mereka kembali tertatih.

Dua kali terhujam.
Tertatih dan mencari kembali dimana jiawanya yang telah pergi.

Kini tak lagi sama.
Walau doa dan harapannya tetaplah sama.

****



Mungkin ini sebuah chapter yang masih belum terselesaikan..
Sebuah chapter tentang kehilangan, kekecewaan dan rasa sakit.
Entah dimana saya akan menemukan titiknya.




Read More …


Perkenalkan: Lee Chan Hee
Nama asli, entah percampuran darah  mana, yang pasti ga bisa diem kaya belatung nangka..
Satu-satunya anak yang suka banget meluk saya dari belakang,  yang menarik perhatian saya karena ulahnya yang ga karuan, anak aktif yang suka-suka sama dunianya dan orang-orang disekitarnya.
Anak kelas 2 yang ga mau dibilang kaya anak TK (walau kelakukan ga jauh beda sama anak TK).

Hari ini ada lagi ulahnya..
Dia pegang pergelangan kaki saya dan dia peluk erat-erat.. dicium pula..
Hadeeeuuhh.. Sabar ajah ini ngadepin bocah.. :)

Selalu menarik mendapati anak-anak seperti ini.
Selalu berfikir tentang  dunia mereka yang pasti penuh warna.
Dan lagi-lagi selalu mampu menarik saya kedalam hidup mereka..
Yakin bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar kata nakal yang seringkali terlontar menuju anak ini.
PR. Ya PR..
Akan saya selesaikan..
Akan saya cari jawabannya..
Perlahan namun pasti..
Selamat datang di dunia saya hi Chan Hee..
Akankah kita jadi teman baik..?
Just let see..  :) 
Read More …


 Perahu Kertas
Perahu kertasku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila,
tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku
betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati,
kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta… cita-cita …
cinta-cinta…
yang lama ku pendam sendiri
berdua ku bisa percaya
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri
halangi rasaku, cintaku padamu
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran 
Dan ku bisa dengan radarku 

Read More …

Bertemu kamu malam ini
Membahagiakanku.
Cukup bagiku kamu menyapa "hi"
Tidak banyak lagi yang bisa dibagi bersama.
Jarak memang jauh membentangkan qt.
Bagiku, cukup.
Tidak ingin lebih.
Itu saja.. :)
Read More …


"Gersang, segersang hati gw.."
--Curcol-- 
Read More …

Matahari itu masih terbit dari sana, dari tempat yang sama.
Sinarnya masih saja terasa hangat.
Hangat, hingga aku selalu ingin berlama-lama dengannya.
Seperti saat itu..

Memandangnya adalah bentuk takjubku pada kuasaNya yang tak terhingga.
Pada kebaikannya yang menghampar luas tak bertepi.
Aku penikmatmu..
Akulah pengagummu..
Aku, masih ingin dsana.. bersamamu. Matahariku.

Read More …


You don't choose your family. 
They are God's gift to you, as you are to them.
~Desmond Tutu~
Read More …