It's like you're screaming and no one can hear, 
You almost feel ashmed. 
That someone could be that important. 
That without them, u feel like nothing. 
No one will ever understand how much it hurts. 
You feel hopeless; like nothing can save you and when it's over and it's gone. 
You almost wish that you could have all that bad stuff back, so that you could have the good
It's the way I'm feeling I just can't deny. 
But I've gotta let it go..."

Hi Kamu..

Andranita!


"Ga ada note bwt gw?? Ga adil.. bla bla bla..." ahh apalah kelanjutan kalimat itu... Pastinya sukses membuat saya berfikir karena celetukan ini! Siyaaalll.. Hi kamu, saya memang tdk bisa berkata2 lagi.. Lagipula apa yang bakal keluar dari mulut juga pasti kamu udah tau! Jadi ngapain juga nulis-nulis segala. Heuuuu...

"Kamu itu berbeda! Jadi saya juga memperlakukan kamu berbeda..."

*******

Pengen banget nahan waktu untuk sekedar berhenti berdetak.. memastikan kalau orang ini ga kemana-mana dan ada "buat gw" (hati-hati saya mulai posesif lohhh.. :p).

Betapa hari yang dilalui selalu aja pengen dibagi bersama, pengen aja selalu ngegerecokin orang ini, nyusahin dia dengan segala ulah yang pada akhirnya kadang bikin berantem, trus diem-dieman karena salah 1nya ada yang kesel, nangis dan sisanya ngerasa bersalah tapi anehnya ga pernah bikin kapok..

Betapa saya ingin selalu berbagi hari yang dilalui.. berbagi kebodohan.. berbagi bahagia, berbagi penat, berbagi sedih, berbagi energi negatif atau positif pokoknya berbagi.. apapun bentuk rasa yang dipunya.. saya selalu ingin berbagi.. Bukan tanpa alasan! Orang ini mampu membuat saya nyandu tentang makna berbagi.. Jadi, kamu harus tanggung jawab ya! Dengerin saya! Marahin saya! Atau sekedar kasih respon haaa.. hmmm.. haaa.. hmmm.. aja juga saya ga apa-apa!

Orang yang membuat saya mengerti pada akhirnya bahwa :

"seseorang tidak dapat tersabtitusi. Keberadaan mereka utuh, tidak dapat digantikan oleh orang lain."

Percaya atau ngga statement ini juga yang mengubah pemikiran saya tentang orang-orang disekitar saya. Membawa saya pada pemahaman yang berbeda dalam melihat setiap jiwa dengan maknanya yang utuh. Statement ini juga yang membuat saya tidak pernah merasa benar-benar kehilangan dia... Selain karena saya juga tahu saya tidak akan kehilangan tempat dihatinya dia.. pasti dia yang bakal lebih kangen sama saya.. (Walau gengsinya menjulang setinggi langit ketujuh, dia pernah ngakuin jg koo.. Dan setelah itu kepala saya membesar melebihi 7 kali lipat dari ukuran sebenarnya.. lol! :p)

Hi kamu,
Sekarang kamu tidak perlu lagi bilang; "Gw ga bisa selalu jadi Post-it luu..."

Ibarat iklan, itu tag-line nya pas banget buat saya.. Indah banget kan! yang entah kenapa nancep kelapisan terdasar dari otak saya, menyerap dalam sedalam-dalamnya dihati saya, dan menjalar keseluruh peredaran darah saya.. Membuat saya jadi manusia super sadar kalo hidup itu harus percaya sama diri sendiri.. Ga perlu less confidence.. Yaa jalanin ajaa, toh salah atau bener selalu ada pembelajaran.. Bukan begitu bukan yaa?!! 

Setelah January 2012 itu, saya semakin mantap menjalani hidup.. menapaki hari yang kadang cerah mendadak mendung disertai hujan badai yang ga reda-reda.. saya tidak berhenti berjalan walau kalau lelah ya berenti juga sesaat, tapi saya tetap berjalan "No Matter What Happened". Walau kadang 1 ruang terasa menjadi terlalu lapang karena penghuninya sedang asyik menikmati dunianya yang baru diluar sana, saya selalu punya alasan untuk tersenyum, menikmati terpaan angin sambil berafirmasi akan lampu hijau sepanjang   jalan menuju sebuah tempat yang masih menyisakan banyak harapan kehidupan.. Tempat indah yang mempertemukan kita.. mempertemukan kita dengan malaikat-malaikat penebar asa ituu.. Tempat yang sebenarnya selalu punya harapan.. Tempat yang mungkin hanya menjadi persinggahan perjalan hidupmu (mungkin juga aq).. Tempat dimana begitu banyak cinta terurai dalam bahasanya yang universal... Tempat itu! ya tempat itu dimana saya masih memijakkan kaki saya dan menari bersama alunan nada yang kadang tidak beraturan.. :)


Terimakasih banyak yaaa... Menyadari persahabatan ini indah dengan caranya.. Very Big Hugs To You, Andranita.. Enjoy ur life there ya darling!

"Love at the first sight"



Maybe..

U believe that..
But, it's hard for me to believe that..
So, don't push me to understand like u like..




We see L.I.F.E & L.O.V.E in different ways
Don't u realize??




Sorry
Thank u to let me know u.. ;)




*For U*

• Give people more than they expect and do it cheerfully.
• Memorize your favorite poem.
• Don’t believe all you hear, spend all you have or sleep all you want.
• When you say, “I love you”, mean it.
• When you say, “I’m sorry”, look the person in the eye.
  
• Be engaged at least six months before you get married.
• Believe in love at first sight.
• Never laugh at anyone’s dreams.
• Love deeply and passionately. You might get hurt but it’s the only way to live life completely.
• In disagreements, fight fairly. No name calling.
  
• Don’t judge people by their relatives.
• Talk slowly but think quickly.
• When someone asks you a question you don’t want to answer, smile and ask, “Why do you want to know?”
• Remember that great love and great achievements involve great risk.
• Call your mom.
  
• Say “bless you” when you hear someone sneeze.
• When you lose, don’t lose the lesson.
• Remember the three R’s: Respect for self; Respect for others; Responsibility for all your actions.
• Don’t let a little dispute injure a great friendship.
• When you realize you’ve made a mistake, take immediate steps to correct it.
  
• Smile when picking up the phone. The caller will hear it in your voice.
• Marry a man/woman you love to talk to. As you get older, their conversational skills will be as important as any other.
• Spend some time alone.
• Open your arms to change, but don’t let go of your values.
• Remember that silence is sometimes the best answer.
  
• Read more books and watch less TV.
• Live a good, honorable life. Then when you get older and think back, you’ll get to enjoy it a second time.
• Trust in God but lock your car.
• A loving atmosphere in your home is so important. Do all you can to create a tranquil harmonious home.
• In disagreements with loved ones, deal with the current situation. Don’t bring up the past.
  
• Read between the lines.
• Share your knowledge. It’s a way to achieve immortality.
• Be gentle with the earth.
• Pray. There’s immeasurable power in it.
• Never interrupt when you are being flattered.
  
• Mind your own business.
• Don’t trust a man/woman who doesn’t close his/her eyes when you kiss.
• At least once a year, go someplace you’ve never been before.
• If you make a lot of money, put it to use helping others while you are living. That is wealth’s greatest satisfaction.
• Remember that not getting what you want is sometimes a stroke of luck.
  
• Learn the rules then break some.
• Remember that the best relationship is one where your love for each other is greater than your need for each other.
• Judge your success by what you had to give up in order to get it.
• Remember that your character is your destiny.
• Approach love and cooking with reckless abandon.

Hi kamu..
Masih saja senang dinaungi langit hitam..
Tak sadarkah kegelapan harus kau lalui..
Kenapa masih saja senang menetap disana..
Tak lelahkah kau berada disana..
Terpaku meratapi nasib yang kau pikir telah Tuhan ciptakan untukmu..
Masih saja berkutat pada pertanyaan yang mempersalahkan Dia sang pemilik kehidupan atas hidup yang kau rasa hanya membebanimu..
Masih saja berfikir ketidakbahagiaan yang kau rasakan adalah takdir yang harus kau tebus dalam ketidakadilan hidup yang harus kau jalani..
Mengapa senang sekali mempersalahkan hidup yang kau nilai tak berharga ini..

Hi kamu..
Bukankah langit hitam memang Tuhan ciptakan untuk memberi kesempatan pada bintang untuk menampakkan sinarnya..
Tanpa langit hitam bintang tidak akan terlihat indah dengan sinarnya..
Tapi mengapa terus saja kau redupkan cahayamu..
Cahaya yang semakin kau samarkan dalam penat hidup yang selalu saja kau keluhkan..

Ingatkah katamu sendiri..
Manusia yang terlahir di dunia ini adalah pribadi yang terpilih..
Bukankah itu juga berarti kamu..

Hi kamu..
Jika tak mampu bertahan, melangkahlah..
Tuhan sudah persiapkan segala yang kau butuhkan..
Bukan untuk kau persalahkan..
Tak sadarkah..
Terlalu banyak keindahan yang sudah kau sia-siakan..

Hi kamu..
Berhentilah menghukum dirimu sendiri..
Tersenyumlah..
Lepaskan beban yang kau rasakan menghimpit hidupmu, sesakkan napasmu..
Menarilah bersama penat yang kau rasakan..
Mengalirlah bersama hidup yang tak selamanya lurus ini..
Biarkan hatimu menuntunmu..
Bersenandunglah bersama ketulusan yang kau miliki..

Hidup ini terlalu berharga untuk kau sia-siakan teman... :)

Perkenalkan..
Nama          : Bonifasius Yohan Pandu (nama sebenarnya) :p
Hobby         : Nge-game. Penggila buku, mulai dari komik conan sampai novel yang biasa jadi bahan bacaan ibu-ibu.

Panggilan Han-han tapi saya memanggilnya Boni, mengingatkan saya sama tukang roti yang tiap pagi lewat dengan toanya lalu berteriak Boni.. Boni! hahahaha...

Dia anak kelas 6 yang akan segera menuju SMP. Salah 1 anak yang namanya sudah mejeng di deretan data siswa di salah satu sekolah terpaforit di Jakarta, Sekolah Canisius..

Salah 1 anak terpintar dalam pelajaran Math namun mengaku tdk pernah belajar dan lebih suka menghabiskan waktu dengan main game online dan bersepeda ini lebih sering tampil sembrono, padahal ini bocah ganteng dengan mata sipit berkacamata dan berambut jigrak itu adalah seorang Apple maniac! "The next Steve Jobs"

Ga deket awalnya sampai suatu ketika.. dia meminta tumpangan untuk pulang..
wewww... Terkesima saya! Bagaimana tidak, anak sekolah dasar swasta bergengsi dengan sterotipenya sebagai anak-anak manja yang selalu perlu mba dan supir untuk ngelayanin segala macem kebutuhan mereka sontak terpatahkan.

Masih sangat jelas ingatan saya bagaimana anak ini meminta tumpangan,
Him :  "Ms, pulang kemana? Aku ikut sama ms yaa..."
Me  :  "hahahaha.. becanda kamu!"
Him :  "Serius ms..."
Me  :  "Lahh.. km pulang pk apa??"
Him :  "Naik angkot truss naik kereta" (dia menjelaskan dengan runut bagaimana dia pulang dengan angkotnya, lalu bgmn dia naik kereta *bagian ini saya tdk cukup ingat apa yg dia jelaskan* hehehehe..)

Jadilah dia nebeng pulang sama gurunya ini.. Dan jadilah kegiatan nebeng ini menjadi rutinitas di hari sabtu.
Anak ini supeeeeeeeeerrr bawel! ga ada abisnya cerita.. nanya ini itu spanjang jalan. Huffft.. *elap keringet*
Pertanyaan yang dilontarkan cukup mengejutkan untuk anak dg usia baru menuju 11 taun ini.

"Ms, knp orang lebih pilih investasi emas daripada investasi saham??"
Waduuhhh..!
Padahal ya ms.... berceritalah dia panjang lebar tentang saham Apple yang naik turun lantas naik lagi itu pasca Steve Jobs tiada.
Luaaarrrr biasaaa...!
"Kl aq punya uang aq bakal beli sahamnya Apple ms... dan lalalalalalalalanya..."

Pembicaraan teruuuus saja mengalir ga berenti sepanjang jalan.. sekalipun ditemani gerimis, nunggu ban bocor yang lagi ditambal.. atau dalam kondisi apapun.. dia tetep aja ngomong...

Setiap moment bersama anak itu selalu aja mampu jadi cerita menjadi bagian yang selalu aja bisa bwt saya tersenyum bahkan bisa jadi dibutanya geleng-geleng kepala..
Dia selalu bisa jadi mesin sinopsis buku kalo jalan ke Gramed dan kalau lagi bingung mau pilih novel apa, karena dia bisa tau jalan cerita dari hampir setiap buku yang menjadi display di deretan rak-rak buku yang ada di toko buku itu.
Anak yang ngakunya pernah nyari-nyari rumah gurunya ini dengan sepeda lantas yang juga katanya pengen banget punya kakak perempuan yang baik, pinter dan cerewet itu memang luar biasa uniknya.

Ini pesan saya untuk kamu Bon..
"Bon, Bon.. Aq akan menunggu kabar besar tentang kamu diusia dewasa kamu nanti. Manfaatkan apa yang sudah Tuhan kasih ke kamu yaa.. Ga semua orang memiliki itu. Kamu harus bersyukur dengan kemampuan yang kamu miliki dan jadikan apa yang kamu miliki itu dapat bermanfaat bagi banyak orang. Jadi Steve Jobsnya Indonesia ya Bon.. atau jadi apapun yang kamu inginkan. Bon aq kagum sama kamu.. Oia 1 lagi, kamu bukan anak nakal dimata aq, kamu itu anak yang memiliki kemurahan hati untuk berbagi.. Jangan berhenti berbagi sama orang lain ya Bon.. ;)"

Dear My Beloved Principal,

Sebuah kado ulang tahun yang tertunda..
Untuk seseorang yang begitu menginspirasi hidup saya..


Ini memang bukan buku apa-apa, ini hanyalah sebuah novel yang ditulis oleh seorang kawan yang entah bagaimana melihat saya dari kaca mata yang berbeda.
Dari ke-23 sosok yang ada didalamnya saya bukan siapa-siapa, bukan juga apa-apa, hanya seorang pekerja yang menggunakan hatinya menyapa makhluk-makhluk kecil luar biasa yang ada ditempat kita bekerja. Tidak banyak tulisan yang tersimpan apalagi tentang saya.

Namun bagi saya, buku ini adalah "hadiah" teristimewa yang Tuhan berikan kepada saya. Sebuah bonus dari perjalanan dengan hati. Jika saya bisa sampai di titik ini, itu karena Tuhan teramat baik dalam menjaga saya. Teramat baik karena selalu memberi orang-orang luar biasa disekeliling saya. Terutama Ibu.. :')


Dalam kata yang selalu terbata dan seringkali menjadi kelu dalam lisanku.. Inilah ungkapan itu..

Terimakasih untuk setiap waktu yang kita lalui bersama.
Menjadi bagian yang selalu mampu memaknai hari demi hari dengan semangat, cinta dan energi positif. Selalu mampu menjadi bagian yang meneduhkan dikala panas terasa terlalu membakar dan hujan terlalu deras untuk dilalui seorang diri..

Didalam sebuah pengharapan,
Agar Tuhan senantiasa  menguatkan langkahmu agar tetap bisa mendorong langkah-langkah lemah yang tertatih menuju kebebasan untuk mampu menjangkau eksistensi dirinya.
Memberimu kelembutan agar selalu mampu mengisi jiwa-jiwa yang kosong dengan kasihmu yang penuh makna.
Menaruh kebijaksanaan dalam melihat setiap hati yang ingin disentuh oleh hangatmu.
Agar senantiasa menegarkan asamu untuk tetap berpihak dan berjuang pada nuranimu yang penuh kebaikan dan ketulusan.

Sebuah pengharapan sederhana untuk sosok yang begitu luar biasa sepertimu.

Tuhan akan menjagamu dengan caranya yang terindah seperti juga dirimu yang telah menjaga orang-orang tetap dengan keindahannya..

Thank you..

Suplemen 23 Episentrum

With love,

Mariskha Primasari